Judul Buku : Mereka
Berbicara Mega
Editor : Zainun
Ahmadi dan Rahadi Zakaria
Penerbit : Yayasan
Paragraf
Tahun Terbit : 2008
Cetakan : II
Halaman : xix + 246
Ukuran Buku : 14 x 21 cm
Deskripsi Buku
Buku “Mereka
Berbicara Mega” ini menggambarkan tentang pandangan para tokoh publik tentang
sosok mantan ketua umum PDI Perjuangan dan juga sebagai mantan Presiden
Republik Indonesia yang kelima yakni Megawati Soekarno Putri. Beliau adalah
sosok pemimpin dari kalangan perempuan yang sangat berhasil.
Didalam buku
ini terdapat 38 tokoh yang berkomentar terhadap ibu Mega, yakni Ahmad Syafii
Ma’arif, Akbar Tandjung, M Amien Rais, Prabowo Subianto, Franz Magnis Suseno,
Said Aqil Siradj, Salahudin Wahid, WS Rendra, Jalaludin Rakhmat, Damardjati
Supadjar, Sutiyoso, Siti Musdah Mulia, Marwah Daud Ibrahim, Mohamad Sobary,
Amidhan, Anies R Baswidean, Yudi Latif, Mahendradatta, Ryaas Rasyid, Ikrar Nusa
Bhakti, Komaruddin Hidayat, Ismail Yusanto, Ahmad Sumargono, Alwi Shihab, Bedjo
Sujanto, Aisyah Aminy, Tuty Alawiyah, A Malik Fadjar, Syukron Makmun, Sukardi
Rinakit, Khofifah Indar Parawansa, Syamsul Mu’arif, Rokhmin Dahuri, TGH.
Hasanain Djuaini, Ahmad Tafsir, Bursah Zarnubi, Imam Addaruqutni, dan Rahardjo
Tjakraningrat.
Tujuan
diterbitkannya buku yang berisikan komentar para tokoh ini adalah bertujuan
untuk mengenalkan kembali “ibu Mega” kepada masyarakat terlebih banyaknya
pendapat yang miring tentang beliau dan juga sekaligus menyangkal pendapat tersebut,
tutur editor dalam pendahuluannya. Namun, menurut saya, penerbitan buku ini
memang pada dasarnya untuk memperkenalkan kembali sosok yang sebenarnya tentang
“ibu Mega”.
Permasalahan
atau isu yang paling banyak dibahas dalam buku ini adalah tentang permasalahan
seputar kepemimpinan perempuan dalam pandangan Islam, dalam berbagai pendapat
para tokoh ulama menyatakan bahwa hampir semua tidak mempermasalahkan tentang
jenis kelamin, melainkan tentang kemampuan yang dimiliki dalam memimpin bangsa.
Kemudian yang tak kalah banternya tentang isu “ibu Mega sebagai tokoh sekuler”
dan pada kenyataannya bahwa menurut pendapat para tokoh ibu mega bukanlah tokoh
yang sekuler, buktinya beliau mempunyai pemahaman tentang Islam yang sangat
luas, dalam memahami Islam beliau bukan dipandang dari segi formalitas belaka
melainkan dipandang dari sisi substansinya.
Digambarkan
dalam buku ini bahwa beliau adalah sosok yang menganut pandangan Islam yang
Progresif, Inklusif dan Rasional, bukan pandangan Islam yang Konservatif,
Eksklusif, dan Dogmatis.
Sepak terjang
beliau dalam dunia politisi dan jabatan beliau yang amat sangat banyak, sebagai
seorang prempuan, seorang ibu, seorang istri, seorang ketua umum PDI
Perjuangan, seorang Dewan Pembina Baitul Muslimin Indonesia dan juga seorang
Presiden Republik Indonesia, beliau adalah sosok yang sangat kuat dan tabah,
sosok pandai bergaul dan lebih banyak diam dari pada banyak berkata banyak
menimbulkan masalah. Women can make all the different.
Kelebihan Buku
Kelebihan yang
terdapat dalam buku ini, dari segi bahasa sangat mudah dipahami terlebih
dikalangan masyarakat awam, namun ada beberapa istilah yang mungkin tidak semua
orang memahaminya. Penyajian buku dan layout buku sangat menarik untuk dilihat
dan diiringi dengan foto dan biografi singkat para tokoh yang berpendapat.
Dalam buku ini,
berbagai pendapat yang dikemukakan semuanya merupakan pendapat yang independen
terus terang dan tanpa ada yang ditutup-tutupi, semua berpendapat seutuhnya
sesuai dengan kenyataan dan tanpa direkayasa, dan pendapatnya dapat membuka
wawasan bagi pembaca mengenai penilaian terhadap seseorang, menilai seseorang
bukan tidak hanya dilihat dari dzohirnya daja melainkan dilihat dari maksud dan
tujuan serta menelaah setiap perbuatan yang diperbuatnya.
Buku ini mengajarkan kepada para pembaca agar
dalam memahami Islam tidak kaku dan hanya formalitas belaka, melainkan memahami
Islam secara keseluruhan dan substansinya yang paling utama, yakni Rahmatan
lil ‘alamin rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk manusia tetapi
untuk alam, hewan dan tumbuhan yang hidup dibumi ni.
Kekurangan Buku
Kekurangan yang
terdapat dalam buku ini adalah ada beberapa istilah yang mungkin tidak banyak
dimengerti oleh para pembaca, sehingga dalam memahami tulisannya sedikit
terkurangi dan kurang menyeluruh, terlebih kesalahan dalam menafsirkan istilah
maka kemungkinan salah pengertian pula dalam memahami isi dan maksud yang ada
dalam buku ini.
Selain itu,
pembahasan dalam buku ini hanya terpaku pada isu-isu yang hangat dibicarakan
oleh masyarakat seputar masa kepemimpinan ibu Mega, yang meliputi kepemimpinan
perempuan dalam tanpuk pemerintahan, pemimpin yang sekuler, pemahaman kurang
terhadap Islam, PDI Perjuangan basis umat Islam abangan.
Saran bagi
penulis dalam membaca buku ini, bahwa harus ada pembendaharaan kosa kata asing,
terutama yang berkaitan dengan politik hal ini bertujuan untuk tidak terjadinya
salah paham dalam memahami tulisan. Terimaksih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar